Sabtu, 02 Juli 2016

Israel sebenarnya bukan pemusnah

Israel bukan bangsa pemusnah massal, hal ini  tampak bahwa  perang karena perselisihan di Palestina tidak digunakan senjata nuklir. Bila ada kehendak jahat, senjata nuklir satu saja , cukup bagi  israel untuk memenangkan pertempuran itu.
Pengakuan-pengakuan niat baik  semua pihak penting untuk penyelesaian perdamaian di kawasan ini.

Peristiwa Isra Mi'raj membuktikan hubungan dekat Muhammad dan Bani Israel sebagai bangsa besar

Peristiwa penting pada masa kenabian Muhammad SAW adalah perististiwa Isra Mi'raj. Penamaan peristiwa Isra bermakna luas. Isra asalnya berarti berjalan di malam hari, tetapi surat Al Isra dalam quran menyebut Isra,adalah  untuk sebutan bani Israel suatu kaum yang keturunan nabi Yaqub yang memang suka berjalan di malam hari.
Perjalan Nabi Muhammad yang disebut Isra tadi  menuju baitul Maqdis atau masjidil Aqsho, dan masih di malam yang sama menuju Sidratul Muntaha. Jika perjalanan Nabi Muhammad tadi hanya bermakna perjalanan di malam hari, maka cukup nama Isra saja. Tetapi tidak , perjalan itu tetap dinamai isra mi'raj karena ada 2 peristiwa besar. Ada Isra, ada Mi'raj.Maka Isra , lebih dekat maknanya sebagai perjalan ke kaum Isra atau ke tanah Isra atau ke baitul  maqdis di negeri Isra , untuk meningkatkan keimanan , yang lalu dari  tanah Isra tersebut di Baitul Maqdis lalu berangkat ke Sidratul Muntaha. Perjalan dari Baitul Maqdis yang terletak di tanah Isra inilah yang disebut Mi'raj.
Satu hal lagi, ketika melaukukan Mi'raj, semua periwayat hadist , menyebut Muhammad bertemu Nabi Musa di Syurga  dan berdialog paling  panjang dan  menerima nasehat dari  Musa AS. Musa adalah nabi terkemuka di kalangan Bani Israel.  
  Baitul maqdis adalah tempat suci yang dibangun oleh Sam anak nabi Nuh atau ada yang menyebut Nabi Nuh dan Sam,anak nabi Nuh. yang terletak di lingkungan para keturunan Sam sampai Yaqub, lalu juga Ali Imran, Nabi Zakariya, Mariam ibunda Isa.

Sabtu, 09 April 2016

Paus Fransiskus mencium kaki orang Muslim di Roma

Paus Fransiskus mencium kaki seorang pengungsi dalam perayaan Kamis Putih (24/3) di sebuah penampungan pengungsi di Roma (Reuters/Osservatore Romano).



Paus Fransiskus merayakan ritual Kamis Putih (24/3/2016) menjelang Paskah 2016 dengan mencium kaki para pengungsi, termasuk tiga lelaki muslim, sembari mengecam para produsen dan pedagang senjata yang ditudingnya sebagai pihak yang turut bertanggung jawab atas teror di Brussels, Belgia, 22 Maret  2016.

"Kita semua, Muslim, Hindu, Katolik, Koptik, Evangelis adalah saudara. Anak-anak dari Tuhan yang sama. Yang ingin hidup dalam perdamaian, persatuan," kata Paus. ( liputan 6 )
.