Sabtu, 18 April 2015

Isa dalam pandangan Islam

Isa (عيسى) merupakan seorang nabi yang penting dalam agama Islam. Dalam Kitab Suci Al Qur'an, ia digelar Isa ibni Maryam atau Isa al-Masih. Kata ini diperkirakan berasal dari bahasa Aram, Eesho atau Eesaa/ didalam teks asli yang dibaca E( Ye ) dan menghasilkan pelbagai perubahan bahasa/loghat sehingga sering disebut sebagai Yesus di Indonesia dan Jesus di Malaysia juga di peringkat antarabangsa. Jesus Christ atau Jesus Dari Nazareth adalah nama yang umumnya diguna pakai oleh pengganut Kristian untuk menyebutnya, sedangkan orang Arab Kristian pula menyebutnya dengan Yasu' al-Masih (يسوع المسيح).
Mengikut Al-Quran, keturunan Isa bermula dari kelahiran Maryam iaitu anak perempuan Imran, berlanjut dengan tumbuh kembangnya didalam asuhan Zakaria, serta kelahiran Yahya. Kemudian Qur'an menceritakan keajaiban kelahiran Isa sebagai anak kepada Maryam tanpa ayah.
(Ingatlah), ketika Malaikat berkata: "Wahai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al Masih Isa putera Maryam, seorang yang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah) (Al-Quran surah Ali Imran ayat 45)
 

“Hai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penolong (agama) Allah sebagaimana Isa ibnu Maryam telah berkata kepada pengikut-pengikutnya yang setia: "Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku (untuk menegakkan agama) Allah?" Pengikut-pengikut yang setia itu berkata: "Kamilah penolong-penolong agama Allah", lalu segolongan dari Bani Israil beriman dan segolongan lain kafir; maka Kami berikan kekuatan kepada orang-orang yang beriman terhadap musuh-musuh mereka, lalu mereka menjadi orang-orang yang menang.”
(QS: Ash-Shaff Ayat: 14)
 

Ismail dalam pandangan Islam



Isma'il (bahasa Arab: إسماعيل Ismā'īl) dikenal sebagai salah satu nabi dan bapa leluhur orang-orang Islam. Tradisi Islam menganggap Ismael sebagai leluhur bangsa Arab, tetapi bukan orang-orang Arab yang adalah keturunan Ya'rub. Bangsa Arab keturunan Ismael biasanya disebut "Arabized-Arabs" (Arab Adnaniyah). Nabi Muhammad termasuk bangsa ini.[23] Di dalam Al Quran, Isma'il disebutkan 10 kali, kebanyak bersama leluhur dan nabi-nabi zaman dahulu. Dalam cerita pengorbanan putra Abraham, nama putra ini di dalam Al Quran adalah Ismail.[24] Kebanyakan orang Islam menafsirkan sebagai Isma'il, meskipun Tabari[25] menulis bahwa putra ini adalah Ishak. Kebanyakan komentator modern menganggap identitas putra itu tidak penting, karena yang dipentingkan adalah ajaran moralnya.[26]
Dalam berbagai komentari Al Quran dan sejumlah koleksi cerita nabi, Isma'il mempunyai peran besar dalam mendirikan Kaabah. Menurut tradisi Islam, Isma'il dikuburkan di Hijir Ismail, di dalam Masjidil Haram.[27][28]
Dalam tradisi Islam, ketika Abraham meninggalkan Hagar dan Isma'il di padang gurun, Hagar kehabisan air dan untuk mencarikan minum bagi Isma'il yang menangis kehausan, Hagar berlari 7 kali antara bukit-bukit Al-Safa dan Al-Marwah, sampai kemudian Allah menunjukkan mata air yang membual. Mata air itu dikenal sebagai sumur Zam-zam. Untuk memperingati peristiwa ini, orang-orang Islam pada waktu menunaikan ibadah Haji lari di antara kedua bukit yang sama.[23]
Ketika pergi ke Mekah, Abraham dikatakan meminta Isma'il untuk membantunya mendirikan Kaabah.[29] Menurut tradisi Islam, Kaabah pertama kali didirikan oleh Adam. Abraham dan Isma'il membangunnya kembali di atas landasan yang lama.[30] Menurut silsilah yang disusun oleh pakar Islam,[31] Muhammad adalah keturunan Isma'il melalui garis keturunan leluhur yang bernama Adnan.

Sumber: Wikipedia. Dan dari berbagai sumber